Selasa, 22 Juli 2014

respirasi ikan

Mekanisme Respirasi Ikan
Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Proses pernapasan dapat dibagi menjadi 4 tahap, yakni: (1) pertukaran udara melalui permukaan alat pernapasan, (2) difusi oksigen dan karbondioksida antara insang dan darah, (3) transpor oksigen dan karbondioksida di dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel, dan (4) pengaturan pernapasan. Proses ini dapat berlangsung karena adanya perbedaan tekanan parsial gas (Fujaya, 2008).
Proses pernapasan pada ikan adalah dengan cara membuka dan menutup mulut secara bergantian dengan membuka dan menutup tutup insang. Pada waktu mulut membuka, air masuk ke dalam rongga mulut sedangkan tutup insang menutup. Oksigen yang terlarut dalam air masuk berdifusi ke dalam pembuluh kapiler darah yang terdapat dalam insang. Dan pada waktu menutup, tutup insang membuka dan air dari rongga mulut keluar melalui insang. Bersamaan dengan keluarnya air melalui insang, karbondioksida dikeluarkan. Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi pada lembaran insang
Insang pada ikan dibedakan menjadi dua macam yaitu insang dengan tutup insang (operkulum) dan insang tanpa operkulum. Insang dengan operkulum dimiliki oleh ikan bertulang sejati sedangkan insang tanpa operkulum dimiliki oleh ikan bertulang rawan. Ikan bertulang sejati umumnya memiliki empat pasang insang pada masing-masing sisi faring dan terlindungi oleh operkulum. Masing-masing insang terdirri dari sebuah lengkung insang (arkus brankhialis) dan tersusun atas tulang rawan (http://sweetir1s.multiply.com).



Gambar. saluran respirasi ikan
Selain insang atau paru-paru, beberapa jenis ikan memiliki alat pernapasan tambahan yang dapat mengambil oksigen secara langsung dari udara, seperti insang tambahan yang dimiliki oleh ikan lele (claria sp.) bebentuk pohon di bagian atas lengkung insang kedua dan ketiga disebut arborescent organ, kulit yang dimiliki oleh ikan blodok (Periopthalmus danBoleopthalmus) selain penutup insang yang berkembang berlipat-lipat dan bagian dalamnya terdapat banyak pembuluh darah. Ikan-ikan yang memiliki alat pernapasan tambahan mampu bertahan hidup dalam kondisi hipoxia, bahkan anoxia (Soesono, 1983).
Dibandingkan yang terdapat dalam udara, oksigen dalam air lebih sedikit. Udara kira-kira mengandung 20% O2. 1 liter udara mengandung (200 ml O2 pada tekanan udara (P O2) ± 150 mmHg atau 0,2 atmosfer. Dalam air yang jenuh udara, persentase kelarutan gas dan tekanan partialnya adalah sama dengan udara. 1 liter air pada suhu 150o C hanya mengandung 7 ml O2 (Affandi, 1992).
Ketersediaan oksigen dalam air sangat sedikit, oleh karena itu oksigen sering disebut sebagai factor pembatas, karena daya larut oksigen dalam air kecil. Apabila kandungan oksigen dalam air rendah maka ikan dan organisme akuatik lain harus memompa air dalam jumlah tertentu kepermukaan insang untuk mendapatkan oksigen yang cukup agar kecepatan metabolismenya stabil. Oksigen sebagai bahan pernafasan di butuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme. Oleh sebab itu, kelangsungan hidup ikan sangat ditentukan oleh kemampuannya memperoleh oksigen yang cukup dari lingkungannya. Berkurangnya oksigen terlarut dalam perairan, tentu saja akan mempengaruhi fisiologi respirasi ikan, dan hanya ikan yang memiliki sistem respirasi yang sesuai dapat bertahan hidup (Fujaya, 2004).
Menurut Djawad dkk (2003), bahwa semakin besar suatu organisme maka mengkonsumsi oksigen semakin besar pula karena semua anggota tubuhnya bergerak memerlukan energi yang berasal dari oksigen dan makanan Suhu media air akan mempengaruhi kandungan oksigen terlarut yang akan berakibat terhadap proses respirasi ikan (Debora, 2011). Dalam proses respirasi hal yang paling utama untuk diketahui yaitu laju konsumsi oksigen. Laju konsumsi oksigen yaitu jumlah oksigen yang dikonsumsi oleh biota dalam satu satuan waktu (Fujaya, 2004). Adapun persamaan yang sering digunakan untuk menghitung laju konsumsi oksigen pada ikan yaitu :

Dimana :
DO awal                 =  oksigen terlarut air sebelum di isi ikan (ppm)
DO akhir                =  oksigen terlarut air  setelah percobaan (ppm)
V air                        =  volume air yang digunakan (liter)
W                    =  berat ikan sampel (gram)


1 komentar: