Filum Arthopoda
Definisi
dan Klasifikasi
Arthropoda berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “arthro” yang berarti ruas dan “podos” yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda
berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum
arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Arthropoda adalah filum terbesar dalam cabang ilmu zoology, mencakup
serangga, laba-laba, udang, dan kepiting. Arthropoda memiliki habitat di
berbagai tempat seperti di laut, air tawar, darat dan lingkungan udara termasuk
berbagai hubungan simbiosisnya. Semua
anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan kerangka luar yang tersusun
dari kitin. Rongga tubuh utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah
ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal dari
tubuhnya. Begitu juga di dalam gua, arthropoda memgang peranan penting dan
mempunyai keanekaragaman tinggi dan paling berhasil beradaptasi dalam
lingkungan gua. Arthropoda banyak ditemukan sebagi hewan yang khas dan
teradaptasi dengan lingkungan gua. Arthropoda menyumbang sekitar 80% hewan khas
gua. Sedangkan secara morfologi Arthropoda dicirikan dengan badan yang beruas
biasnya mencapai lebih dari 21 ruas, yang tiap ruasnya mempunyai sepasang
anggota badan (appendages) namun sepasang anggota badan ini ada yang mereduksi
atau berubah bentuk dan fungsi sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok.
Ciri penting lain adalah kelompok arthropoda tidak memunyai struktur tulang di
dalam tubuhnya. Arthropoda mempunyai struktur dinding badan keras yang menutupi
tubuh bagian luar untuk melindungi bagian dalam tubuh yang biasanya disebut
eksosekeleton. Bagian paling luar mempunyai struktur yang paling keras dan
diperkuat oleh khitin. Meskipun keras namun strukutur ini masih memungkinkan
pergerakan di tiap ruas.
Filum Arthropoda dibagi ke dalam 5 kelas, antara lain :
1. Kelas Arachnida
Kelas Arachnoidea terdri
atas sekelompok Arthropoda yang beberapa diantaranya tidak memiliki wakil
yang memadai yang masih hidup. Beberapa ahli zoology mengklasifikasikan
kelompok hewan-hewan tersebut di atas menjadi beberapa ordo dalam satu klas
Arachnida, tetapi beberapa ahli lain membagi menjadi beberapa klas dan super
klas atau sub Phyla.
2. Kelas Crustacea
Sebagai wakil representative
adalah cambarus viridis. Hidup di air tawar, di danau atau di dalam kolam.
Tubuh Cambarus sebelah luar terdapat kutikula dimana kutikula disusun oleh
pectin dan garam-garam mineral.
3.
Kelas Diplopoda
Diplopoda sering disebut
hewan berkaki seribu, tubuh agak bulat panjang, terdiri atas kurang lebih
25-100 ruas. Sebagian ruas memiliki dua ruas menjadi satu. Sepasang atau dua
pasang kaki pada ruas ke 17 pada hewan jantan mengalami modifikasi membentuk
alat kopulasi.
4.
Kelas
Chilopoda
Chilopoda biasa disebut
Lipan, bertubuh pipih-dorsoventral terdiri atas 15-175 ruas, yang masing-masing
memiliki sepasang kaki, kecuali 2 ruas terakhir dan 1 ruas maka yang pertama
yajni kepala. Ruas terakhir memiliki sepasang alat penjepit yang beracun, yang
berguna untuk membunuh hewan lain. Antenna panjang terdiri atas 12 ruas.
5.
Kelas Insecta
Insekta atau serangga
disebut juga Hexapoda merupaka kelas yang tersebar didalam arthropoda,
beranggotakan kurang lebih 675.000 spesies yang tersebart di semua penjuru
dunia. Merupakan invertebrate yang hidup ditempat yang kering dan dapat
terbang.
B.
Morfologi
dan Anatomi
Permukaan tubuh
dilindungi kutikula yang tersusun dai zat kitin yang ditambah dengan
garam-garam mineral dan bersifat sangat keras. Tubuhnya dibedakan menjadi
cefalotorak dan abdomen yang terdiri dari segmen-segmen (kepala 5, torak 8, dan
abdomen 6) masing-masing dengan satu pasang anggota tubuh yang terdiri atas
ruas-ruas. Setiap segmen tubuh dibedakan atas tergum (bagian dorsal), sternum
(bagian ventral), pleura (lateral tubuh) (Kastawi, 2009)
Cefalotorak
terdiri atas 13 segmen yang terlindung oleh karapak. Ujung anterior karapak
merupakan rostrum. Antena dan antenula merupakan struktur indera. Kaki jalan
berfungsi untuk bergerak, memegang makanan, dan membersihkan tubuhnya. Kaki
renang sebagai alat renang, respirasi, dan pembawa telur pada hewan betina
C.
Manfaat
dan Athropoda
1.
Udang dan kepiting
merupakan makanan sumber protein yang sangat disenangi karena dagingnya yang
enak. Udang dan kepiting juga dapat dijadikan sebagai hiasan karena rangka luarnya
yang keras.
2.
Beberapa jenis udang
yang sangat kecil seperti Dafnia, Copepoda, Estheria, dan Conchostraca, dengan
ukuran kurang dari 1 mm, merupakan plankton dan makanan bagi hewan-hewan yang
lebih besar. Dengan demikian, Arthropoda jenis ini merupakan mata rantai
makanan dalam kehidupan di air. Untuk kehidupan di darat bertindak sebagai mata
rantai makanan adalah Arthropoda jenis Insecta.
3.
Arthropoda dari
kelompok Collembola yang mendiami permukaan tanah menghasilkan pupuk. yaitu
kotorannya yang merupakan bahan humus. Humus tidak saja sebagai pupuk tetapi
juga menjaga tanah agar terhindar dari erosi. Adanya humus berpengaruh baik
terhadap kandungan air dan udara dalam tanah, sehingga tumbuhan yang tumbuh di
ternpat itu dapat menyerap zat-zat hara dengan mudah.
Filum Mollusca
Definisi
dan Klasifikasi
Mollusca
berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi, Filum Mollusca adalah kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak.
Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak
bercangkang. Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput
merupakan salah satu Mollusca yang teramsuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu
berjalan dengan menggunakan perutnya. Molusca
merupakan hewan yang mempunyai bentuk morfologi tubuh yang lunak.
Hidup sejak periode Cambrian, terdapat lebih dari 100.000 spesies hidup
dan 35.000 spesies fosil kebanyakan dijumpai di laut dangkal dan adapula yang
hidup pada kedalaman sampai 7000 meter beberapa lainnya mempunyai habitat air
payau, air tawar dan daratan (Aslan dkk., 2010).
Mollusca umumnya hidup bebas, beberapa melekat pada karang, cangkang
ataupun kayu dan ada beberapa jenis juga yang membenamkan diri dalam lumpur
ataupun di dasar perairan lainnya, seperti Cumi-cumi (Loligo sp.) yang
berenang bebas di lautan (Wahyuningsi, 2002).
Berdasarkan
struktur tubuh, Moluska dibagi menjadi lima kelas, yaitu Amphineura
Gastropoda, Scaphopoda, Cephalopoda, dan Pelecypoda.
a)
Kelas Amphineura
Hewan ini memiliki tubuh simetri
bilateral, dengan satu atau beberapa lembaran atau keping cangkang (plate
atau valva) atau tanpa valva yang merupakan eksoske leton. Mempunyai
beberapa insang di dalam rongga mantelnya. Saat ini
sudah dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Aplacophora (tidak bercangkang), Monoplacophora (bercangkang tunggal/satu
sisi) dan Polyplacophora. Hewan ini memiliki ciri-ciri, yaitu cangkangnya
memiliki susunan yang bertumpuk-tumpuk seperti susunan genting, hidupnya
melekat di dasar perairan. Pada mulutnya dilengkapi dengan lidah parut
atau radula. Contohnya adalah Chiton Perhatikan Gambar 2.
Anggota kelas ini hidup di laut (sekitar pantai), menempel pada
batu-batu menggunakan kaki perutnya. Contoh anggota kelas ini adalah Chiton sp dan Neopilina sp.
b Kelas Gastropoda
Gastropoda berarti hewan yang menggunakan perutnya
sebagai kaki (gastros: perut dan podos: kaki). Kelas ini merupakan kelas
dengan anggota terbesar. Tempat hidupnya di laut, air tawar,
maupun di daratan. Sebagian besar bercangkang, sehingga tubuhnya
membelit menyesuaikan dengan bentuk cangkangnya. Pada kepalanya terdapat dua
pasang tentakel, sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang
lainnya lebih panjang sebagai alat penglihat. Hewan ini
bersifat hermaprodit, tetapi tidak pernah terjadi pembuahan sendiri.
Contoh anggota kelas ini yaitu Achatina fulica (bekicot), Pilla
ampulacea (Siput sawah), Cypraea sp., dan Conus sp.
Kelas Scaphopoda
Anggota kelas ini hidup di laut pada pantai berlumpur.
Tubuhnya simetri bilateral, dilindungi oleh cangkang tubular (seperti
taring atau terompet) yang terbuka di kedua ujungnya. Kakinya kecil dan
berguna untuk menggali liang. Kepalanya memiliki beberapa tentakel, tidak
memiliki insang. Contoh jenisnya adalah Dentalium sp.
Kelas Cephalopoda
Cephalopoda merupakan
kelas Mollusca yang sudah maju, mempunyai endoskeleton, eksoskeleton, atau
tanpa keduanya, tubuhnya simetri bilateral, pada kepalanya terdapat
lengan-lengan yang mempunyai sucker (batil penghisap). Cephalopoda berarti
hewan yang mempunyai kaki di kepala. Tubuhnya terdiri atas kepala, leher,
badan. Kepala Cephalopoda dilengkapi 1 pasang mata dan 8 buah
tentakel atau 10 buah (2 tentakel dan 8 lengan) yang berfungsi untuk
menangkap mangsa. Contoh anggota kelas ini adalah Nautilus sp., Cumi-cumi (Loligo
indica), sotong (Sepia
officinalis) dan gurita
(Octopus). Perhatikan Gambar 4. Nautilus
sp.
e Kelas Pelecypoda
Pelecypoda memiliki
kaki pipih seperti kapak, memiliki dua buah cangkang sehingga disebut
dengan bivalvia, dan memiliki lempengan- lempengan insang sehingga disebut
juga lamelli branchiata. Mantelnya menempel pada cangkang. Di tepi
cangkang, mantel tersebut secara terus-menerus membentuk cangkang baru
sehingga cangkang makin lama makin besar dan menggelembung. Cangkang Pelecypoda terdiri
atas tiga lapisan, yaitu lapisan nakreas, lapisan prismatik, dan
periostrakum. Lapisan nakreas merupakan lapisan terdalam. Lapisan ini
sering disebut lapisan mutiara, atau disebut juga mother of nacre,
berupa kristal-kristal halus yang mengandung kalsium karbonat,
mengkilat bila terkena cahaya. Namun demikian tidak semua
anggota Pelecypoda bisa membuat mutiara. Di luar nakreas
terdapat lapisan prismatik, terdiri atas zat kapur yang tebal
berbentuk prisma. Di luar lapisan prismatik terdapat periostrakum,
yaitu lapisan tipis dan berwarna gelap, tersusun oleh zat tanduk
dan mudah mengelupas. Contoh anggota kelas ini adalah kerang
air tawar (Anadonta sp.), kerang mutiara (Pinctada margaritivera), Mytilus sp., dan kima raksasa (Tridacna maxima)